Monday, October 25, 2010

buat apa kamu masin musik?


Buat apa kamu main musik?
Aneh...
Sungguh aneh...
Beberapa hari ini aku bertanya-tanya, untuk apa aku bermain musik? Toh aku ini bukan anak seni musik maupun musisi hebat, aku hanya orang yang kebetulan mempelajari musik dan kebetulan pula lumayan menguasainya.
Kemampuanku dalam membaca not dan tehnik bermainku juga tidak begitu bagus tapi aku selalu memiliki kesempatan untuk bisa bermusik. Muncullah pertanyaan dalam benakku “buat apa aku bermusik?”, “buat apa aku belajar musik?”, “dan buat siapa?”................................
Pertanyaan sepele yang benar-benar tidak bisa disepelekan........
Aku kuliah di Filsafat, seharusnya aku lebih senang baca banyak buku, analisis teks, diskusi, jadi pembiaca, dan menulis artikel. Tapi aku malah merasakan bahwa tak ada hal yang kusuka dari itu, aku justru menganggapnya sebagai rutinitasku sebagai mahasiswa saja plus sebagai kewajiban kuliah.
Berbeda dengan musik. Meskipun kemampuanku pas-pasan dalam bidang ini tetapi aku lebih bersemangat untuk hal yang satu ini. Not yang rumit, jarak tempuh latihan yang lumayan jauh, serta beban cello yang berat tidak pernah aku anggap sebagai masalah dalam usahaku untuk belajar musik.
Dulu aku hanya menggap diriku ini sebagai penikmat musik saja karena memang yang ku bisa saat itu hanya mendengarkannya saja hahaha... lama-lama musik serasa bersahabat dengan telingaku, apalagi kalau lagunya pas dengan suasana hati tuh lagu bisa kuputar beratus-ratus kali hahaha (lebai)
Berawal dari situ kemudian aku mencoba untuk mengikutinya dengan alat musik yg tersedia di dekatku... yap! Begitulah caraku belajar musik! “imitasi” atau meniru hahaha.... pokoknya dulu klo bisa main gitar persis sama lagu aslinya udah seneng banget dah hahaha.....
Sekarang mari kita cari jawaban atas rumusan masalah diatas (kayak nulis laporan ilmiah aja hahaha)
Sebenarnya aku belum punya jawaban ;p
Aku juga ndak tau kenapa aku belajar musik. Yang jelas yang kurasa adalah bahwa setiap saat aku harus menggesek cello ku, memainkannya di pentas, dan mengajaknya latihan setiap hari. Aku harus terus latihan dan terus.. itulah yang terdengar di telingaku saat ini. Cello ku yang sudah rentan dan tua itu pun terkadang sering berbisik “Ayo ajak aku latihan sef...” atau “ayok bernyanyi!” dan jikalau sudah selesai dia seakan berkata “terimakasih, latihan yang bagus” atau “gak apa sef.. besok kita coba lagi sampai kamu bisa..”
Benar-benar tak ada jawaban...
Mungkinkah perasaan ku ini bukan suatu jawaban?
Aku juga ndak tau... J

3 comments:

  1. sssssttttt diem!! biolaku lagi bobok, brisik aja deh :p

    ReplyDelete
  2. gimana buat orang yang ngga pernah pegang cello sekalipun bro ? gw baru mau belajar nih .. dari nol .. I really appreciate for your favor ..

    ReplyDelete